Your browser does not support JavaScript!

Tren Teknologi Industri Logistik Masa Depan

By - April 03, 2018


Teknologi telah membawa perubahan besar dari berbagai sektor industri, tanpa terkecuali supply chain (rantai pasokan).

Hadirnya digitalisasi diprediksi akan memberikan banyak perubahan pada industri logistik dan rantai pasokan. Dengan peranannya sebagai tulang punggung setiap industri mulai dari ritel, e-commerce, FMCG (fast moving consumer goods), hingga alat kesehatan, dunia bisnis dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan logistik. Berbagai tren logistik yang sedang berjalan dan akan segera populer di masa mendatang diantaranya robotika, Artificial Intelligence (AI) serta mesin algoritma. Teknologi seperti Google Glasses dan drone juga telah membuat kemajuan dalam hal peningkatan kecepatan, kenyamanan, serta kepuasan pelanggan.

Dengan adanya kemajuan teknologi, perusahaan berlomba untuk memanfaatkan tekonlogi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Berdasarkan penelitian FarEye dalam 2 tahun terakhir, berikut merupakan tren yang akan merevolusi industri logistik di 2018:

Blockchain
Blokchain dan AI pertama kali muncul di industri logistik terjadi pada awal tahun ini. Dengan kemanan dan transparansi yang ditawarkan, Blockchain akan menjadi solusi paling aman untuk menyimpan dan berbagi data transaksional karena tidak mudah dibobol serta dapat meningkatkan kredibilitas transaksi dengan cara yang mudah dilakukan. Misalnya, jika ID pelanggan terdapat di struktur Blockchain, maka pelanggan tidak dapat melakukan kecurangan pada saat proses pengiriman. Tahun 2021 mendatang, 25% perusahaan global berskala besar akan melakukan uji coba penggunaan sistem otomatisasi berbasis AI & Blockchain dalam melakukan transaksi.

Opsi Pengiriman
Ketika pelanggan tidak dimanjakan dengan berbagai opsi untuk memilih produk, layanan, serta diskon, maka mereka juga tidak memiliki pilihan terhadap perusahaan logistik untuk memproses pesanan mereka. Di tahun 2017, hanya ada beberapa e-commerce yang yang menawarkan fitur ini. Namun, fitur pengiriman akan meningkat drastis tahun ini. Situasi ini bisa menjadi game changer bagi perusahaan logistik karena mereka tidak dapat lagi berada di balik layar. Mereka harus bersaing satu sama lain dengan memberikan layanan yang mampu memenuhi beragam kebutuhan pelanggan.

Logistik yang “Elastis”
Elastis yang dimaksud disini adalah fleksibilitas untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan/permintaan dalam rantai pasokan di jangka waktu tertentu. Untuk mengatasi perubahan permintaan dan fluktuasi pesanan, kini perusahaan logistik membuat operasional mereka berjalan se-”elastis” mungkin agar dapat merencanakan kapasitas sesuai kebutuhan. Semakin banyak perusahaan yang menggunakan sistem outsourcing atau bekerja sama dengan pihak ketiga dalam hal penyediaan armada. Dengan melakukan pemanfaatan yang optimal seperti meningkatkan User Experience (UI), menampilkan visibilitas waktu pengiriman, dan mengintegrasikan seluruh proses bisnis, perusahaan bisa mendapatkan lonjakan permintaan sekaligus menghemat biaya pengeluaran mereka.

Kepuasan Layanan Pengiriman
Salah satu tren menarik yang muncul di penghujung tahun 2017 adalah tingginya tuntutan terhadap layanan pengiriman. Kompleksitas layanan pengiriman langsung ke pelanggan memberikan peluang bagi perusahaan logistik untuk memenuhi standar tingkat kepuasan pelanggan yang paling tinggi. Kepuasan ini bisa dicapai dengan memenuhi sebuah aspek pengiriman mulai dari lokasi, barang, kondisi, waktu, kuantitas, dokumen, pelanggan, serta tagihan.

Penggunaan Drone dan Kacamata Pintar (Smart Glasses)
Drones & kacamata pintar diyakini akan mendorong kinerja industri logistik ke level berikutnya. Integrasi penggunaan  kacamata pintar akan membuat pengiriman menjadi lebih mudah berkat adanya sistem deteksi wajah yang akan mengurangi kesalahan selama proses pengiriman. Dengan maraknya penggunaan drone & kacamata pintar, efisiensi operasional pengiriman dari hulu ke hilir dapat ditingkatkan berkat fleksibilitas dan kecepatan yang ditawarkan.

Logistik Berbasis Data
Perusahaan dapat memprediksi jumlah permintaan, melakukan perencanaan, serta menyelaraskan operasional dengan baik dengan cara mempelajari pola data terlebih dahulu. Dengan mengembangkan logistik berbasis data, diharapkan mampu meningkatkan industri logistik di masa mendatang. Perusahaan akan mengadopsi algoritma data dalam jumlah besar, melakukan visualisai dan analisis cerdas guna meningkatkan efisiensi layanan dengan mempersingkat waktu pengiriman. Namun, perubahan besar di 2018 adalah nantinya perusahaan akan mengacu pada lokasi geografi permintaan pengiriman untuk mengantisipasi permintaan pengiriman di wilayah tersebut.

Membangun Rantai Pasokan yang Menguntungkan & Berkelanjutan
Banyak perusahaan logistik yang telah menetapkan tujuan bisnis mereka. Salah satu tujuan utamanya, yakni mengurangi emisi gas karbon, banyak perusahaan telah menerapkan strategi terbaik guna mengurangi jejak karbon. Kesepakatan Paris (“Paris Agreement”) dan World Economic Forum telah memperingatkan soal jumlah emisi gas karbon. Menurut World Economic Forum, perusahaan seperti UPS, DHL, SABMiller dan Nestle adalah beberapa perusahaan besar yang fokus pada keberlanjutan bisnis mereka dan telah berhasil menaikkan pendapatan mereka hingga 20%, namun di sisi lain juga mengurangi biaya rantai pasokan sebanyak 16%. Demi mencapai efisiensi dan mengurangi emisi karbon, perusahaan logistik harus cerdas dalam menentukan rute & pelaksanaan operasional mereka.

Secara keseluruhan, industri logistik bergerak menuju penyederhanaan proses yang sebenarnya tidak mudah dilakukan; menghilangkan pekerjaan umum yang berulang demi peningkatan efektivitas perusahaan serta meningkatkan kepuasan pelanggan.