Your browser does not support JavaScript!

Ritase Logistik: Siap Berkontribusi Bangun IKN

Ritase Logistik: Siap Berkontribusi Bangun IKN

Penerapan teknologi digital mempermudah pelaksanaan operasional perusahaan saat ini. Ini terdiri dari logistik, sering dikenal sebagai pengiriman barang, dan mencakup segala hal mulai dari lokasi perusahaan dan sarana transportasi hingga menjamin bahwa logistik dapat dikirimkan tepat waktu. Sejumlah bisnis yang menawarkan layanan teknologi logistik dengan tujuan membuat operasi bisnis lebih mudah. Salah satu perusahaan ini disebut Ritase, dan misi utamanya adalah menyediakan dan mengelola ekosistem logistik digital dengan basis business-to-business (B2B). Simak artikel ulasan kami jika Anda ingin mengetahui lebih rinci mengenai layanan Ritase.

Baca juga: Ritase vs Deliveree (Semua yang Perlu Anda Tahu)

Profil Perusahaan Ritase 

Sejak didirikan pada tahun 2018, perusahaan muda ini telah menawarkan berbagai layanan kepada pelanggan di industri logistik. Dimulai dengan pembekalan teknologi untuk pengelolaan logistik, dilanjutkan dengan pemesanan jasa angkutan truk, dilanjutkan dengan jasa logistik angkutan udara dan laut, dan terakhir diakhiri dengan pembayaran jasa yang telah diberikan.

Seharusnya tidak mengherankan bahwa secara progresif Ritase dapat terlibat dengan mitra bisnis berkat semua penawaran yang berbeda ini. Dimulai di Lotte, dilanjutkan ke Peffeti, kemudian dilanjutkan ke Terminal Peti Kemas Tanjung Priok, dan berakhir di Pelita Air Service.

Menurut Alif Mirza Khairat, Marketing Executive Ritase, hingga saat ini Ritase telah berhasil menjalin kemitraan bisnis dengan 900 organisasi yang beroperasi di berbagai industri. Sebagai konsekuensi dari hasil ini, mereka berniat untuk memperluas bisnis mereka di luar Jawa.

Baca juga: Kolaborasi Kominfo dan Ritase Bangun Teknologi Logistik di Calon Ibu Kota Negara

Visi Ritase Kembangkan Bisnis di Luar Pulau Jawa

Baru-baru ini, Ritase menyebutkan bahwa pihaknya ingin merebut pasar luar pulau Jawa dengan memperbanyak jumlah pemilik truk. Alif memiliki sikap positif terhadap kemungkinan rencana tersebut dilaksanakan. Sebab, menurutnya, layanan yang diberikan Ritase memungkinkan pengirim dan pengangkut barang dapat menghemat waktu dan biaya. Hal ini berkat kelancaran operasional alur logistik Ritase.

Lebih lanjut, menurut Alif, Ritase telah memperkenalkan fungsi baru yang berpotensi menarik perhatian pelaku bisnis logistik dalam menjalin hubungan bisnis dengan perusahaan. Lebih spesifiknya, fitur yang mempercepat proses pembayaran bagi organisasi logistik, khususnya pemilik moda transportasi, sehingga dapat lebih cepat menerima pembayaran tagihan atau tagihan.

“Jika memungkinkan untuk mempercepat pembayaran, maka pengguna tidak perlu lagi khawatir kekurangan sumber daya keuangan yang menyebabkan mereka kehilangan penjualan atau proyek. Fitur ini dapat menjaga aliran keuangan mereka,” tambah Mirza.

Sayangnya, Alif tidak bisa merinci secara spesifik tujuan bisnis, seperti jumlah mitra yang diinginkan hingga akhir tahun, yang telah dibentuk Ritase. Yang sangat jelas terlihat, suntikan modal seri A sebesar US$8,5 juta yang mereka terima dari Golden Gate Ventures pada April 2019 tak lepas dari pertumbuhan perusahaan rintisan ini.

Tak heran, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Ritase untuk dapat memasok teknologi informasi untuk logistik dan pengiriman produk di usulan Ibu Kota Negara (IKN).

Iman Kusnadi, Chief Executive Officer dan Founder Ritase, mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan sektor pasar Ritase di logistik darat, laut, dan udara setelah perusahaan mendapatkan kontrak.

Baca juga: Gandeng Ritase, Kemenkominfo Bidik Digitalisasi Layanan Logistik

Steven Widjojo

Artikel diperbarui pada May 14, 2022

Steven Widjaja memiliki gelar Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan pengalaman lebih dari 6 tahun, dia telah menghasilkan tulisan yang menyederhanakan proses logistik, sehingga lebih mudah dipahami.