Menurut data transaksi baru dari Tradeshift, aktivitas perdagangan bisnis-ke-bisnis meningkat 10% pada kuartal pertama 2021, tetapi kenaikan baru-baru ini dalam volume pesanan menimbulkan tantangan baru bagi pemasok setelah satu tahun gangguan ekstrem.
Tradeshift adalah perusahaan faktur dan pembayaran rantai pasokan digital yang berbasis di San Francisco. Volume pesanan meningkat 16,9% di Triwulan ke-1, menurut Indeks Kesehatan Perdagangan Global yang baru dari Tradeshift, dan satu dari lima pemasok khawatir tentang kemampuan mereka untuk memenuhi permintaan. Produsen merasakan beban terbesar dari tekanan rantai pasokan. Pada bulan Maret, volume pesanan di seluruh sektor meningkat 80% dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi volume faktur hanya meningkat 20%.
Kesenjangan yang semakin besar antara pesanan dan faktur berarti bahwa modal kerja tidak cukup cepat sampai ke pemasok untuk mengimbangi peningkatan permintaan pelanggan yang tiba-tiba.
Dalam survei vendor, hampir sepertiga responden mengatakan situasi arus kas mereka memburuk dalam enam bulan sebelumnya. Sejak awal tahun, hampir setengah dari responden mengatakan mereka telah melihat peningkatan jumlah pembayaran pelanggan yang terlambat.
“Tren yang kami lihat dalam data kami menunjukkan operasi rantai pasokan mulai menemukan kecepatannya, yang saat ini ditetapkan pada seratus mil per jam,” kata Christian Lanng, CEO Tradeshift. “Perkembangan tahun lalu telah membuat sejumlah pemasok terpukul. Mereka sekarang diminta untuk lari maraton tanpa bensin di dalam tangki. Tidak mengherankan jika retakan muncul, terutama di sektor manufaktur. ”
Menurut laporan baru-baru ini, pabrik-pabrik di pusat manufaktur Zona Euro berjalan pada tingkat rekor pada tahun 2021. Menurut penelitian Tradeshift sendiri, volume transaksi keseluruhan di seluruh rantai pasokan kawasan meningkat sebesar 14,5 persen di Q1. Volume transaksi di Amerika Serikat, yang meningkat 29% pada kuartal keempat, kembali ke level global pada kuartal pertama, meningkat 10,2 persen.
Setelah pandemi, nilai transaksi di Inggris mengalami defisit yang cukup besar, tetapi terdapat indikasi bahwa aktivitas perdagangan membaik. Selama tiga bulan pertama tahun 2021, peningkatan 6% dalam volume transaksi membawa operasi rantai pasokan setara dengan tingkat pra-pandemi pada Q1 2020.
“Setahun lalu, fenomena sekali seumur hidup mendatangkan malapetaka pada rantai pasokan global. Hari ini, pemulihan yang berkelanjutan menyebabkan lebih banyak malapetaka, ”Lanng menyimpulkan. “Rantai pasokan sangat rentan terhadap ketidakstabilan karena kurangnya akuntabilitas. Digitalisasi dipandang sebagai cara untuk membuat rantai pasokan lebih tangguh dan kolaboratif. Namun kami perlu lebih dari sekadar memberikan akuntabilitas bagi konsumen dan mempertimbangkan apakah program yang kami terapkan juga memberikan nilai dan dukungan yang sama kepada pemasok. ”