Bisnis rantai pasokan logistik telah mengalami tantangan sejak awal pandemi pada awal 2020. Transportasi udara adalah yang pertama membatasi penerbangan yang direncanakan secara normal karena pembatasan pelancong udara di sebagian besar negara, mengganggu kargo transportasi udara. Lalu ada masalah dengan transportasi laut; kapal harus berlabuh lebih jauh ke laut karena pelabuhan hanya setengah penuh karena jadwal kerja karyawannya yang bergantian. Masalah ini diperparah dengan meningkatnya permintaan produsen Asia untuk kapasitas peti kemas sebagai akibat dari permintaan perdagangan e-eksponensial. Akibatnya, kapal laut lambat dalam mengembalikan peti kemas kosong ke Asia, menyebabkan simpanan rantai pasokan dan kenaikan harga industri.
Selama dua tahun sebelumnya, biaya angkutan laut trans-Pasifik internasional telah meningkat secara dramatis. Memindahkan kiriman dari Asia Tenggara ke Amerika Serikat, misalnya, menghabiskan biaya $3.000 USD per kontainer. Kemudian tumbuh setiap bulan hingga Desember 2020, ketika mencapai $11.000 USD/kontainer, meningkat lebih dari 300 persen dalam waktu kurang dari setahun. Pada Desember 2021, biaya telah meningkat menjadi $16.000 untuk (AS-Pantai Barat) dan $19.000 untuk (AS-Pantai Timur) di pelabuhan-pelabuhan utama. Biaya transportasi darat ke tujuan akhir, seperti Atlanta, adalah $26.000 per kontainer. Pertimbangkan sebuah kontainer yang mengangkut 1.000 produk dari Asia ke Amerika Serikat dengan biaya $3,00 per item. Karena alasan inilah inflasi menjadi sangat tinggi.
Baca juga: Jasa Pengiriman Barang dalam Jumlah Besar (Aplikasi Delivery)
Selama beberapa dekade, perusahaan logistik (transporter) telah menggunakan model bisnis offline. Operasi dan administrasi perusahaan dalam lingkungan offline lambat, mahal, dan buram. Kutipan transporter memasukkan terlalu banyak biaya yang diperinci, sehingga sulit bagi pengirim untuk mengevaluasinya. Biaya transportasi di titik asal dan tujuan bervariasi tergantung pada transporter. Pengirim yang menginginkan lima kutipan harus menghubungi lima pengangkut lokal yang berbeda, yang akan memakan waktu sekitar 2-3 hari untuk menerima satu kutipan. Perusahaan yang beroperasi menggunakan model bisnis offline tidak efisien dan tertinggal dari perusahaan yang telah mengadopsi teknologi. Kita sekarang hidup di dunia online di mana berita platform, komunikasi sosial, dan pembelian semua dapat dilakukan dalam hitungan detik, dan bisnis harus memanfaatkan platform teknologi.
Pengirim yang menggunakan Platform Logistik dapat mencari pengangkut yang tersedia di tempat asal dan tujuan. Informasi tentang layanan logistik ditampilkan dengan jelas, dan semua pertanyaan dapat segera dijawab oleh pengangkut menggunakan fitur obrolan platform. Pengirim akan dapat mengkonfirmasi pengiriman ke pengangkut dengan layanan terperinci yang transparan, termasuk harga, penjadwalan, dan kebutuhan dokumen di tempat asal dan tujuan, hanya dengan beberapa klik. Ketika operator menerima paket, platform mengirimkan perintah kerja dan catatan pengingat kepada semua orang yang berkepentingan. Dalam model bisnis platform, pengirim yang menghabiskan $26.000 per kontainer di lingkungan offline hanya akan menghabiskan $22.500 per kontainer dalam model bisnis platform.
Baca juga: Dampak Teknologi Pada Sektor Logistik
Internet adalah bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Dengan kontak langsung, interaksi antara pengangkut dan pengirimnya menjadi lebih interaktif. Pengoperasian manual transporter dan administrasi kertas akan dipercepat dan diminimalkan oleh platform dengan algoritma tertanam ke dalam digitalisasi. Pengirim di Amsterdam dapat langsung melihat status kiriman di Bangkok. Sebelum kiriman dilepas, shipper di Tokyo bisa melacak identitas truk dan pengemudinya. Untuk mempercepat faktur dan konfirmasi penerimaan oleh Pengirim, bukti pengiriman digital dikirim dari Los Angeles ke pengangkut di San Francisco. Dengan pemilihan platform operator gudang yang tersedia, ruang gudang menjadi mudah dicari. Dengan partisipasi manusia yang lebih sedikit, pengambilan keputusan dipercepat, dan operasi disederhanakan.
Ponsel cerdas kami telah menjadi identitas kami dan pendamping 24/7 yang tepercaya, memungkinkan kami melakukan hampir semua hal dengan mereka. Siapa pun yang memiliki ponsel cerdas dapat membuat dan menjual barang secara online dari mana saja di dunia. Semakin banyak orang bergabung dengan Pasar Digital Global sebagai pembeli atau penjual, yang mendorong permintaan akan layanan logistik. Banyak orang akan tertarik pada platform yang sesuai dengan tren Bisnis-Konsumen karena akan membuka saluran baru dan membantu orang beralih dari sistem yang ada. Integrasi industri logistik dengan teknologi Internet akan menguntungkan semua pihak yang terlibat. Pengirim di Jakarta dapat melakukan transaksi mulus untuk memilih transporter di Jakarta dan Atlanta melalui smartphone atau komputer hanya dengan beberapa klik karena tidak ada kendala. Perusahaan yang gagal merangkul digitalisasi dan otomatisasi akan kehilangan peluang untuk terhubung dengan dunia online, yang menginginkan interaksi langsung, harga kompetitif, dan layanan terintegrasi.
Baca juga: Waypoint Robotics Resmi Diakuisisi Locus