Your browser does not support JavaScript!

Perusahaan Ekspedisi Meminta Bantuan Pemerintah Terkait Kenaikan Biaya Logistik

By Steven Widjojo - August 17, 2021

perusahaan ekspedisi meminta bantuan pemerintah terkait kenaikan biaya logistik

PORT KLANG (Bernama) – Menurut salah satu pengusaha ekspedisi, pemerintah harus turun tangan untuk membantu menurunkan biaya logistik internasional yang meningkat hampir sepuluh kali lipat sejak periode pra-COVID-19.

N. Thaswin, Chief Operating Officer dari Freight Forwarder Mory-Tnte Mondial Express Sdn Bhd, mengatakan bahwa peti kemas sepanjang 40 kaki yang menuju Amerika Serikat (AS) sebelum COVID-19 hanya menelan biaya antara US$3.000 sampai US$4.000 per kontainer, tetapi biaya peti kemas sekarang dapat mencapai US$22.000 sampai US$23.000.

“Ini tidak masuk akal ( terkait biaya pengiriman).” Negara-negara lain telah terlibat dengan mengadakan pembicaraan bersama para operator dan menawarkan insentif dengan imbalan biaya pengiriman yang lebih murah.

“Perusahaan manufaktur Malaysia yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di Asia Tenggara yang memiliki jumlah investasi luar negeri yang tinggi juga merasa terbebani. Meskipun mereka mampu memproduksi barang, tetapi mereka tidak dapat mengekspor karena peningkatkan biaya pengiriman yang signifikan.”

Baca juga: Cek Biaya Ongkir Ekspedisi – Logistik Indonesia

Pentingnya Bantuan Pemerintah

“Kami berharap pemerintah dapat mengintervensi kenaikan biaya logistik untuk melihat bagaimana mereka (pemerintah) dapat membantu perusahaan logistik,” katanya kepada Bernama setelah melihat kedatangan MV Tonsberg, salah satu kapal roll-on/roll-off  terbesar di dunia yang singgah di Westports hari ini.

Thaswin juga mengatakan bahwa perusahaan pelayaran di monopoli akibat dari kerugian yang diderita selama COVID-19, terutama dalam enam bulan pertama pembekuan ekonomi global.

“Mereka tidak dapat mengoperasikan atau memindahkan barang, jadi mereka sekarang mencoba untuk memulihkannya.” “Karena mayoritas perusahaan pelayaran beraliansi, maka ada kenaikan tarif umum bulanan yang harus dipatuhi oleh semua aliansi perusahaan pelayaran,” jelasnya.

Thaswin berpendapat bahwa pemerintah harus turun tangan karena sudah banyak pemerintah negara lain yang melakukan hal tersebut dengan menginstruksikan perusahaan pelayaran atau memberikan insentif.

Dia memberikan contoh dengan mengatakan bahwa pemerintah dapat bekerja sama dengan Westports untuk memberikan berbagai insentif kepada perusahaan pelayaran yang masuk ke Port Klang, seperti tarif yang lebih kompetitif, menarik, dan lebih rendah dibandingkan dengan jalur pelayaran lain di negara lain.

Baca juga: Perusahaan Ekspedisi Cargo Logistik Pengiriman

Permasalahan Lainnya

Menurut Thaswin, Malaysia memiliki  masalah biaya angkut yang sebanding dengan biaya kargo udara, karena banyak kargo yang dikirim ke Singapura yang disebabkan oleh perbedaan biaya yang besar antara bandara Malaysia dan Singapura.

“Karena di Singapura jauh lebih murah, ini adalah area lain yang harus dipertimbangkan.” Banyak dari proyek kargo kami akan dipindahkan melalui Singapura karena kami tidak dapat memperoleh penerbangan atau ruang yang cukup di Malaysia, dan harga pengiriman tidak kompetitif.

“Singapura (bandara) memiliki tarif lebih rendah karena tidak hanya pemerintah campur tangan dalam tarif, tetapi mereka juga memiliki lebih banyak pilihan penerbangan karena pasar lebih kompetitif dan harga (logistik) lebih rendah,” jelasnya.

Selama lebih dari 34 tahun, Mory-Tnte Mondial Express Sdn Bhd telah terlibat dalam industri pengiriman barang internasional dan di Malaysia, yang mencakup semua bidang logistik mulai dari udara, laut, dan darat, serta logistik berbasis proyek dengan bisnis utama di sektor migas dan industri alat berat.

Baca juga: Jasa Logistik Cargo Indonesia: Pengiriman Termurah