Ritase adalah perusahaan logistik yang berfokus pada armada truk sebagai area operasi utamanya. Bersama perusahaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang membidangi digitalisasi pelayaran di wilayah kritis Ibu Kota Negara itu menggarap proyek (IKN). Kenali lebih lanjut profil usaha dan layanan Ritase di ulasan kami berikut ini.
Baca juga: Ritase vs Deliveree (Semua yang Perlu Anda Tahu)
Di wilayah Kalimantan Timur, khususnya di Penajam, Balikpapan, dan Samarinda, fokus utama pertumbuhan saat ini dan ke depan adalah sektor produksi pertanian, sektor produksi kelapa sawit, sektor pertambangan batubara, sektor ekstraksi minyak dan gas, dan sektor pertanian. sektor produksi. Konektivitas, biaya logistik, dan durasi perjalanan merupakan pertimbangan penting untuk diperiksa saat memikirkan lokasi ini.
Salah satu dari banyak hal yang didorong adalah pemanfaatan teknologi dan informasi (TIK) di sejumlah sektor yang berbeda, dengan tiga aspek inti yaitu bisnis, masyarakat, dan tentu saja pemerintah, yang kesemuanya didukung oleh manusia yang berkemampuan tinggi. modal. Ini adalah beberapa hal yang didorong. Salah satu yang gencar digalakkan adalah penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di berbagai ranah yang luas.
Iman Kusnadi, Founder dan CEO Ritase, mengungkapkan sinergi dengan Kominfo meliputi pemantauan proses pengiriman dengan menggunakan teknologi dan sistem pelaporan yang komprehensif. Hal itu disampaikan Kusnadi merujuk pada kerjasama Ritase dengan Kominfo. Ia menjelaskan, hal ini merupakan hasil dari sinergi yang terjalin antara kedua bisnis tersebut.
Baca juga: Guna Bangun Digitalisasi Logistik Kalimantan Timur, Kominfo Ajak Ritase Kerjasama
“Penerapan teknologi di bidang logistik membuka jalan bagi produksi dan pertumbuhan efisiensi. Menurut Iman, “Ritase menyediakan platform logistik yang menghubungkan freight forwarder dan perusahaan yang menyediakan layanan logistik, termasuk pergudangan dan truk.”
Selain itu, Ritase akan menghubungkan pemilik armada dengan perusahaan ekspedisi dengan memanfaatkan sistem kesepakatan harga dan metode yang dikenal sebagai penawaran kompetitif. Pengirim dan pemilik armada memiliki kebebasan untuk menetapkan biaya secara sepihak untuk layanan mereka. Sistem semacam ini diharapkan mampu memutus kontak yang kini terjadi antara calo (pihak ketiga) dengan makelar lain, sehingga dapat mengurangi biaya logistik.
Selain itu, Ritase akan fokus pada pembiayaan logistik pertambangan di wilayah Kalimantan. Perusahaan baru yang berspesialisasi dalam manajemen logistik ini melihat peluang dalam menawarkan pembiayaan faktur untuk alat berat.
Baca juga: Kolaborasi Kominfo dan Ritase Bangun Teknologi Logistik di Calon Ibu Kota Negara