Bersama-sama, PT Pos Indonesia (Persero) dan Sentral Cargo menjadi kekuatan pendorong di balik pembentukan ekosistem logistik digital pertama di Indonesia. Hal ini dimungkinkan oleh kerjasama antara kedua perusahaan. Kenali profil perusahaan dan layanan Sentral Cargo melalui artikel ulasan kami di bawah ini.
Baca juga: Cek Tarif Sentral Cargo Terdekat vs Deliveree
Kesepakatan ini akan menjadi titik awal kerja sama kedua organisasi yang bergerak di bidang logistik untuk menurunkan biaya logistik secara lebih efektif dan ekstensif.
Pada Rabu, 16 Maret, kedua pihak akhirnya menandatangani perjanjian kerjasama. Kegiatan berlangsung di PT Pos Logistik Indonesia BO Bekasi yang beralamat di Jl. Diponegoro 108, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Siti Choiriana, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, dan Okie Octavia Kurniawan, Direktur Central Cargo PT Pos Indonesia, hadir dalam penandatanganan tersebut. Turut hadir Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PT Pos Indonesia, beserta jajaran manajemen PT Pos Indonesia lainnya.
Siti Choiriana selaku penanggung jawab bisnis kurir dan logistik PT Pos Indonesia mengatakan, penandatanganan kerjasama ini menandai babak baru dalam proses kerjasama yang sedang berlangsung antara perusahaan kurir dan logistik di Indonesia dalam rangka membangun digital logistics. ekosistem. Ekosistem logistik diharapkan dapat memberikan solusi untuk masalah pengiriman produk secara efektif dan luas.
“Ekosistem logistik digital ini pada akhirnya akan menggabungkan berbagai jenis layanan, seperti kurir ritel, kargo, dan logistik. Di masa depan, setiap layanan pada akhirnya akan digabungkan menjadi satu kesatuan pada platform terpadu. Orang akan lebih mudah memanfaatkannya. jasa pengiriman akibat jasa ini” ungkapnya.
Baca juga: Bangun Ekosistem Logistik Berbasis Digital, Pos Indonesia Libatkan Sentral Cargo
Konsolidasi perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia akan berdampak pada penurunan biaya logistik secara keseluruhan yang masih cukup tinggi. Menurut data tahun 2018, pengeluaran logistik Indonesia menempati posisi tertinggi di kawasan ASEAN. Investigasi yang dilakukan oleh Bank Sentral Indonesia menemukan bahwa biaya logistik Indonesia menyumbang 23 hingga 24 persen dari PDB negara (PDB).
“Pengurangan pemborosan pengeluaran logistik di Indonesia merupakan tujuan dari upaya kolaboratif ini. Terutama karena biaya logistik yang ada saat ini cukup mahal. Ini akan menjadi faktor signifikan dalam menurunkan biaya yang terkait dengan logistik” jelas Ana sebagai direktur.
Selain itu, kemitraan antara dua bisnis pelayaran merupakan langkah gabungan menuju peluncuran ekonomi baru di setiap wilayah negara. Untuk keperluan angkutan barang ke Papua, misalnya, kapal bisa mengangkut barang bukan hanya sekali tapi dua kali (pulang pergi). Papua merupakan salah satu tujuan yang dikunjungi kapal saat melakukan pengiriman. Kapal yang telah memuat berbagai macam barang Papua dan ditujukan untuk diedarkan ke seluruh Indonesia, sudah menunggunya sesampainya di sana.
“Pembentukan jaringan kurir dan logistik kami akan menjadi lebih layak secara ekonomi sebagai hasil dari kesepakatan kami. Masyarakat akan mengalami lebih sedikit kesulitan sebagai akibat dari peningkatan kualitas rantai pasokan barang dan peningkatan fitur layanan” ringkasnya.
Baca juga: Pos Indonesia-Sentral Cargo: Realisasikan Digital Ekosistem Logistik Indonesia