Your browser does not support JavaScript!

Strategi Perencanaan Pendanaan dan Keuangan UMKM

By Dudek Muljana - March 12, 2024

Simbolisasi strategi keuangan bertahap untuk UMKM dengan tumpukan koin emas yang meningkat bertahap dengan label 1, 2, dan 3 pada landasan hexagonal, dan teks 'STRATEGI KEUANGAN UMKM' di sisi kanan atas.

Di era persaingan bisnis yang semakin ketat, pemahaman mendalam mengenai perencanaan keuangan menjadi sangat krusial bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan strategi yang tepat, UMKM dapat meningkatkan kinerja keuangan, memaksimalkan sumber daya, dan mengamankan posisi di pasar yang kompetitif.

Apa Itu Perencanaan Keuangan UMKM dan Mengapa Penting?

Dalam dunia bisnis yang penuh tantangan, pemahaman mendalam tentang perencanaan keuangan menjadi kunci sukses bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebuah strategi keuangan yang solid tidak hanya membantu dalam menjaga kestabilan keuangan tetapi juga dalam mengarahkan UMKM menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.

Selain memahami pentingnya perencanaan keuangan, penting juga untuk memilih jenis model bisnis UMKM yang tepat untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan Anda. Model bisnis yang baik membantu UMKM dalam membangun fondasi kokoh untuk mencapai tujuannya.

Apa Itu Perencanaan Keuangan UMKM?

Perencanaan keuangan UMKM adalah proses sistematis mengatur dan mengalokasikan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Perencanaan ini mencakup segala sesuatu mulai dari anggaran, pengelolaan arus kas, sampai perencanaan pajak. Tanpa perencanaan yang tepat, UMKM bisa saja menghadapi masalah keuangan yang dapat menghambat operasi bisnisnya.

Apa Saja Manfaat Perencanaan Keuangan bagi UMKM?

Manfaat dari perencanaan keuangan sangat luas, seperti:

  • Meningkatkan efisiensi operasional.
  • Mengurangi risiko keuangan.
  • Menjamin kelangsungan bisnis.

Dengan perencanaan yang baik, UMKM dapat membuat keputusan yang informasi dan strategis mengenai alokasi sumber dayanya.

Langkah-langkah Perencanaan Keuangan UMKM

Langkah-langkah strategis dalam perencanaan keuangan menentukan arah dan keberhasilan UMKM di masa depan. Memahami langkah-langkah ini penting bagi pemilik bisnis untuk mengoptimalkan operasi dan menjamin pertumbuhan yang stabil.

Bagaimana Cara Menyusun Anggaran untuk UMKM?

Penyusunan anggaran untuk UMKM dapat dilakukan dengan beberapa cara dari berbagai sudut pandang yang perlu disesuaikan dengan kondisi usaha. Ada dua pendekatan umum dalam penyusunan anggaran: Top-down dan Bottom-up.

  1. Pendekatan Top-down: Dalam metode Top-down, manajemen puncak menentukan jumlah total anggaran yang dapat digunakan oleh berbagai departemen/unit. Anggaran ini kemudian dibagi dan dialokasikan ke berbagai bagian bisnis berdasarkan prioritas dan sasaran strategis perusahaan. Pendekatan ini bermanfaat untuk memastikan bahwa alokasi anggaran selaras dengan tujuan keseluruhan bisnis, namun bisa kurang fleksibel dan mungkin tidak mempertimbangkan semua kebutuhan spesifik di level bawah.
  2. Pendekatan Bottom-up: Sebaliknya, metode Bottom-up melibatkan karyawan atau manajer departemen dalam menentukan kebutuhan dan biaya spesifik mereka terlebih dahulu. Informasi ini kemudian dikumpulkan dan disetujui oleh manajemen atas. Pendekatan ini memungkinkan tingkat detail yang lebih besar dan biasanya lebih akurat dalam hal estimasi biaya sebenarnya karena melibatkan input dari individu yang berada di ‘lapangan’. Namun, proses ini bisa lebih memakan waktu dan memerlukan koordinasi yang baik antar level.

Dalam prakteknya, UMKM mungkin menemukan bahwa kombinasi dari kedua pendekatan ini paling efektif. Mereka dapat memulai dengan kerangka anggaran top-down untuk menjaga kesesuaian dengan tujuan strategis bisnis, kemudian mengisi detailnya dengan pendekatan bottom-up untuk memastikan semua kebutuhan operasional diakomodasi.

Bagaimana Membuat Proyeksi Keuangan yang Efektif?

Membuat proyeksi keuangan yang efektif memerlukan laporan-laporan finansial sebagai dasar penyusunannya, yaitu:

  1. Laporan laba rugi (income statements)
  2. Laporan Arus Kas (cash flow statements)
  3. Neraca (balance sheets)

Setelah memahami dan menganalisis ketiga laporan ini, langkah berikutnya dalam membuat proyeksi keuangan yang efektif adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan Jangka Waktu Proyeksi: Umumnya, proyeksi keuangan dibuat untuk periode satu hingga lima tahun ke depan. Jangka waktu yang lebih pendek memungkinkan akurasi yang lebih besar, namun proyeksi jangka panjang penting untuk perencanaan strategis dan pendanaan.
  2. Gunakan Data Historis sebagai Dasar: Gunakan angka-angka dari laporan keuangan sebelumnya sebagai titik awal. Analisis tren dalam pendapatan, biaya, dan laba atau rugi untuk memahami pola yang dapat memprediksi masa depan.
  3. Perhitungkan Variabel Eksternal: Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, tren industri, dan perubahan regulasi dapat mempengaruhi proyeksi keuangan. Pertimbangkan skenario terbaik dan terburuk untuk memahami potensi dampaknya.
  4. Libatkan Stakeholder: Dapatkan masukan dari tim manajemen, akuntan, dan konsultan keuangan untuk memastikan semua aspek bisnis telah diperhitungkan dalam proyeksi.
  5. Review dan Revisi: Proyeksi keuangan haruslah dinamis. Mereka perlu diperbarui secara reguler untuk mencerminkan perubahan dalam bisnis atau ekonomi secara keseluruhan. Ini membantu UMKM tetap di jalur dan membuat penyesuaian strategis bila diperlukan.

Bagaimana Cara Pengelolaan Arus Kas yang Baik?

Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola arus kas dengan baik:

  1. Buat Catatan Keuangan yang Akurat. Lakukan pencatatan semua pemasukan dan pengeluaran secara detail dan akurat. Gunakan software akuntansi untuk memudahkan pencatatan dan analisis keuangan. Pantau arus kas secara berkala untuk mengetahui kondisi keuangan UMKM Anda secara menyeluruh.
  2. Buat Anggaran dan Perencanaan Keuangan. Susunlah anggaran yang realistis dan sesuai dengan kondisi keuangan UMKM Anda. Alokasikan dana untuk setiap pos pengeluaran secara bijak, dan sisihkan dana cadangan untuk keadaan darurat. Dengan adanya perencanaan keuangan yang matang, Anda dapat mengendalikan arus kas secara lebih efektif.
  3. Kelola Hutang-Piutang dengan Baik. Terapkan sistem penagihan yang efektif untuk memastikan piutang dapat diterima tepat waktu. Jaga kredibilitas UMKM Anda dengan melakukan pembayaran hutang tepat waktu. Negosiasikan persyaratan pembayaran yang menguntungkan dengan pemasok untuk menyeimbangi arus kas masuk dan keluar.
  4. Optimalkan Persediaan Barang. Kelola persediaan barang dengan cermat untuk menghindari penumpukan barang yang tidak terjual. Gunakan sistem persediaan barang yang tepat, seperti metode first-in, first-out (FIFO). Lakukan pemesanan barang sesuai dengan kebutuhan dan proyeksi penjualan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan stok barang, yang dapat mengganggu arus kas.
  5. Tingkatkan Penjualan dan Pendapatan. Lakukan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan. Kembangkan produk atau layanan baru untuk menarik pelanggan baru dan tawarkan promo serta diskon untuk menarik minat pembeli. Dengan strategi penjualan yang tepat, Anda dapat meningkatkan arus kas masuk ke dalam UMKM Anda.
  6. Kendalikan Pengeluaran. Lakukan audit pengeluaran untuk mengidentifikasi pengeluaran yang tidak perlu. Lakukan efisiensi biaya dengan mencari alternatif yang lebih murah dan hindari pengeluaran yang berlebihan dan tidak terencana. Dengan mengendalikan pengeluaran secara bijak, Anda dapat menjaga arus kas tetap stabil.
  7. Gunakan Teknologi. Manfaatkan software akuntansi untuk membantu pencatatan dan analisis keuangan. Gunakan aplikasi mobile banking untuk memudahkan transaksi keuangan dan platform online untuk mendapatkan informasi dan tips tentang pengelolaan keuangan. Teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk membantu Anda mengelola arus kas secara lebih efisien.

Apa Saja Strategi Pendanaan yang Tersedia untuk UMKM?

Memilih strategi pendanaan yang tepat sangat krusial untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan UMKM. Berbagai opsi pendanaan menawarkan kelebihan dan kekurangan yang berbeda tergantung pada kebutuhan bisnis.

Apa Saja Sumber Pendanaan untuk UMKM?

Sumber pendanaan untuk UMKM bervariasi, mulai dari pinjaman bank, kredit mikro, hingga investor malaikat dan crowdfunding. Masing-masing sumber memiliki kriteria, syarat, dan konsekuensi yang berbeda, sehingga penting bagi UMKM untuk mengevaluasi pilihan mereka secara cermat.

  • Pendanaan Internal menggunakan dana pribadi atau tabungan sebagai modal awal atau menginvestasikan kembali keuntungan bisnis untuk pengembangan usaha.
  • Lembaga Keuangan dari Lembaga Keuangan Bank seperti kredit mikro atau kredit komersial. Bisa juga melalui Lembaga Keuangan Non-Bank seperti Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
  • Pemerintah melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT), atau program hibah untuk UMKM yang memenuhi persyaratan tertentu.
  • Investor Swasta yaitu Angel Investor yaitu investor individu atau Venture Capital.
  • Crowdfunding melalui platform online yang mempertemukan UMKM dengan investor untuk mendapatkan pendanaan.
  • Pinjaman Online.
  • Kartu Kredit Bisnis yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan bisnis.

Pendanaan Tradisional vs Venture Capital: Mana yang Lebih Baik untuk UMKM?

Memilih antara pendanaan tradisional dan venture capital bergantung pada banyak faktor seperti tahap bisnis, kebutuhan modal, dan rencana pertumbuhan. Pendanaan tradisional biasanya lebih cocok untuk UMKM yang memiliki model bisnis stabil, sementara venture capital mungkin lebih sesuai untuk bisnis yang bergerak di sektor teknologi atau yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Berikut adalah perbandingan antara pendanaan tradisional dan venture capital untuk membantu UMKM memilih opsi yang paling sesuai:

1. Pendanaan Tradisional

  • Sumber: Pinjaman bank, kredit usaha rakyat (KUR), koperasi simpan pinjam, dan lembaga keuangan non-bank.
  • Keuntungan: Proses relatif mudah dan cepat, persyaratan lebih ringan, suku bunga kompetitif.
  • Kekurangan: Jumlah dana yang terbatas., bunga yang bisa tinggi, agunan yang diperlukan.

2. Venture Capital

  • Sumber: Investor swasta, perusahaan modal ventura, dan crowdfunding.
  • Keuntungan: Dana lebih besar, jaringan dan mentorship dari investor, kesempatan untuk go public.
  • Kekurangan: Proses lebih kompleks dan lama, persyaratan lebih ketat, kehilangan sebagian kepemilikan perusahaan.

Bagaimana Tips Mendapatkan Pendanaan untuk UMKM?

Mendapatkan pendanaan memerlukan persiapan dan presentasi yang baik. UMKM harus dapat menunjukkan model bisnis yang solid, rencana keuangan yang realistis, dan potensi pertumbuhan yang signifikan. Memiliki catatan keuangan yang terorganisir dan transparan juga meningkatkan peluang untuk mendapatkan pendanaan. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda:

1. Siapkan Proposal Bisnis yang Menarik

Buat proposal bisnis yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Jelaskan visi, misi, dan tujuan bisnis Anda. Tunjukkan potensi keuntungan dan nilai tambah dari bisnis Anda, serta sertakan informasi keuangan yang lengkap dan akurat. Proposal bisnis yang baik akan menjadi kesan pertama yang penting bagi calon pemberi dana.

2. Pahami Kebutuhan Pendanaan Anda

Tetapkan berapa banyak dana yang Anda butuhkan dan untuk apa dana tersebut akan digunakan. Pertimbangkan jenis pendanaan yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti pendanaan jangka pendek atau jangka panjang, dan lakukan riset tentang berbagai sumber pendanaan yang tersedia. Mengetahui kebutuhan Anda secara spesifik akan membantu Anda memilih sumber pendanaan yang tepat.

3. Bangun Jaringan yang Kuat

Jalinlah hubungan dengan para pemangku kepentingan, seperti investor, pengusaha, dan pemerintah. Ikutilah seminar dan pelatihan tentang pendanaan UMKM, dan bergabunglah dengan komunitas UMKM untuk mendapatkan informasi dan tips. Jejaring yang kuat akan membuka peluang Anda untuk terhubung dengan calon pemberi dana potensial.

4. Siapkan Diri untuk Presentasi

Latihlah presentasi proposal bisnis Anda dengan baik. Jawablah pertanyaan dengan jelas dan percaya diri, serta tunjukkan antusiasme dan passion Anda terhadap bisnis Anda. Presentasi yang meyakinkan akan meningkatkan keyakinan calon pemberi dana terhadap Anda dan bisnis Anda.

5. Manfaatkan Platform Online

Gunakan platform online seperti crowdfunding dan marketplace untuk mendapatkan pendanaan. Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan bisnis Anda dan menarik investor. Platform online dapat menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau calon pemberi dana dari berbagai kalangan.

Bagaimana Cara Mengelola Keuangan UMKM dengan Bijak?

Pengelolaan keuangan yang bijaksana adalah fondasi untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis. UMKM harus menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan keuangannya untuk tetap kompetitif.

Bagaimana Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Keuangan?

Pemantauan dan evaluasi keuangan secara berkala adalah kunci untuk memahami kinerja bisnis. Ini melibatkan analisis laporan keuangan, identifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan penyesuaian strategi bisnis sesuai kebutuhan.

Bagaimana Menggunakan Teknologi dalam Pengelolaan Keuangan UMKM?

Penerapan teknologi seperti perangkat lunak akuntansi dan sistem manajemen keuangan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan keuangan UMKM. Teknologi ini memudahkan pencatatan transaksi, pemantauan arus kas, dan analisis keuangan.

Apa Saja Kesalahan Umum dalam Pengelolaan Keuangan UMKM?

Kesalahan dalam pengelolaan keuangan dapat menghambat pertumbuhan dan stabilitas UMKM. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

1. Tidak Memiliki Catatan Keuangan yang Rapi

Pengelolaan keuangan yang baik dimulai dengan pencatatan keuangan yang rapi dan akurat. Catatan keuangan yang tidak terorganisir dapat membuat Anda kesulitan melacak arus kas, menganalisis kinerja keuangan, dan membuat keputusan bisnis yang tepat. Gunakan software akuntansi atau buku catatan keuangan untuk mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara detail.

2. Tidak Memiliki Anggaran dan Perencanaan Keuangan

Tanpa adanya anggaran dan perencanaan keuangan, UMKM seperti berlayar tanpa tujuan. Anda tidak memiliki panduan untuk mengelola keuangan dan berisiko mudah terombang-ambing oleh kondisi keuangan yang tidak menentu. Buatlah anggaran yang realistis dan sesuai dengan kondisi keuangan UMKM Anda untuk mengendalikan pengeluaran dan mencapai tujuan bisnis.

3. Mencampurkan Uang Pribadi dan Bisnis

Mencampurkan uang pribadi dan bisnis dapat membuat pengelolaan keuangan menjadi kacau. Anda kesulitan melacak pengeluaran bisnis dan menghitung keuntungan secara akurat. Buka rekening bank terpisah khusus untuk bisnis Anda dan gunakan hanya untuk transaksi bisnis.

4. Tidak Melakukan Pembayaran Tepat Waktu

Membiasakan terlambat membayar tagihan dapat merugikan UMKM Anda. Denda dan bunga yang tinggi bisa menggerus keuntungan, dan kredibilitas UMKM pun bisa tercoreng. Buatlah jadwal pembayaran yang jelas dan patuhi tenggat waktu untuk menjaga hubungan baik dengan pemasok dan mitra bisnis.

5. Tidak Memiliki Dana Cadangan

Ketidakpastian dalam dunia bisnis mengharuskan UMKM memiliki dana cadangan. Dana ini berfungsi sebagai bantalan menghadapi situasi yang tidak terduga, seperti penurunan penjualan atau krisis ekonomi. Sisihkan sebagian dari keuntungan UMKM Anda sebagai dana cadangan untuk menghadapi situasi-situasi tersebut.

6. Tidak Melakukan Pengendalian Biaya

Pengeluaran yang tidak terkontrol dapat mengikis keuntungan UMKM Anda. Lakukan audit pengeluaran untuk mengidentifikasi pemborosan dan lakukan efisiensi biaya. Hemat pangkas pengeluaran yang tidak perlu agar keuangan UMKM tetap sehat.

7. Tidak Memiliki Pemahaman yang Baik tentang Keuangan

Kurangnya pengetahuan tentang keuangan dapat membuat Anda mengambil keputusan yang merugikan dalam mengelola keuangan bisnis. Ikuti pelatihan atau seminar tentang keuangan UMKM untuk meningkatkan pemahaman Anda. Semakin melek finansial, semakin baik Anda dalam mengelola keuangan bisnis.

8. Tidak Memanfaatkan Teknologi

Teknologi hadir untuk memudahkan dan mengefisienkan berbagai hal, termasuk pengelolaan keuangan UMKM. Gunakan software akuntansi, aplikasi mobile banking, dan platform online lainnya untuk membantu Anda mencatat keuangan, menganalisis data, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Setelah mengoptimalkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko keuangan, perlu dipertimbangkan juga untuk melakukan pendekatan membangun bisnis UMKM dengan konsep sustainability. Dengan begitu, tidak hanya meningkatkan reputasi dan nilai merek Anda di mata konsumen dan investor, tetapi juga membantu dalam menghemat biaya jangka panjang, mengurangi dampak lingkungan, dan memastikan keberlanjutan sumber daya.