Untuk ketepatan waktu, Indonesia sebanding dengan Vietnam yang menempati posisi ketiga di kawasan ASEAN dengan skor 3,67. Meskipun demikian, skor ketepatan waktu Indonesia menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan skornya pada tahun 2016, di mana Indonesia memperoleh skor 3,46. Perluasan ini belum tuntas karena pembangunan pusat distribusi dan logistik di seluruh Indonesia.
Laporan Savills Indonesia juga menyatakan bahwa pergudangan modern terus menumbuhkan pendapatan lebih lanjut dari investor domestik dan asing karena mereka membantu perusahaan e-niaga memotong biaya logistik. Pemain global utama yang membangun pusat distribusi yang modern adalah LOGOS yang membuat gudang di Bekasi. Kemudian lagi, pemain terdekat seperti Mega Manunggal Property sedang membangun pusat pergudangan di Bekasi, Bogor dan Depok.
Tentunya, setelah meningkatnya minat pergudangan, harga tanah juga akan meningkat karena pembangunan akan terus berlanjut. Saat ini, harga tanah modern normal di Jabodetabek adalah Rp 3.826.000 per meter persegi, ini lebih tinggi 40% dibandingkan tahun 2017 yang mencapai Rp 2.712.500. Sementara itu, biaya sewa di titik tengah Jabodetabek berkisar Rp 56.000 per meter persegi, sedangkan biaya yang diminta untuk wilayah prima saat ini Rp80.000 per meter persegi.
Saat ini, wilayah yang paling mahal untuk logistik di luar Jakarta adalah Bekasi, sedangkan wilayah yang paling mahal di dalam DKI Jakarta adalah Sunter. “Dengan bertambahnya permintaan dalam logistik, kami mengukur perkembangan sewa tahunan 4-6 persen,” kata Anton.
Meningkatnya kawasan-kawasan industri selama beberapa tahun terakhir di negara-negara berkembang di Asia agaknya karena perang dangan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Cina. Banyak organisasi dengan fasilitas industri di China berpikir untuk pindah ke negara lain dengan tenaga kerja yang wajar, misalnya, India dan Vietnam. Salah satu organisasi penting yang melakukan ini adalah Apple, yang saat ini menghabiskan waktu yang dihabiskan untuk memindahkan kreasi iPad dan MacBook ke Vietnam. Hingga Juni, diperkirakan akan ada lebih dari 100 organisasi yang akan pindah dari China.
Karenanya, Indonesia harus menganggap ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan usaha langsung yang tidak dikenal dan sebagai pendekatan untuk membuka aset Indonesia bagi organisasi dunia. Seperti yang diharapkan setiap orang, otoritas publik mendukung banyak asosiasi swasta dan publik untuk memberdayakan kawasan industri modern yang dapat melengkapi pergerakan organisasi global ke berbagai wilayah di Indonesia.
Saat ini, otoritas publik telah mengusulkan pembangunan 13 bangunan kawasan baru sebelum akhir tahun 2021. Setiap zona akan memiliki setidaknya 50 hektar lahan yang tersebar di Jawa Barat, Papua, Sulawesi, Maluku Utara, Kalimantan dan Sumatera.