Dengan masa jabatan yang menyisakan satu tahun lagi, Pemerintahan presiden Joko Widodo sedang menargetkan untuk membangun jalan tol sepanjang 1.852 kilometer untuk meningkatkan akses transportasi di seluruh Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah akan melanjutkan proyek pembangunan infrastruktur dalam upaya untuk meningkatkan daya saing negara.
“Proyek pembangunan jalan-jalan baru yang lebih mulus secara signifikan akan memangkas biaya logistik ekspor, yang dimana saat ini lebih tinggi dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Hal ini menyebabkan ekspor Indonesia kurang kompetitif dibandingkan ekspor kedua negara tersebut,” kata Basuki.
“Jadi, pembangunan infrastruktur adalah untuk meningkatkan daya saing. Infrastruktur ini nantinya akan memangkas biaya logistik,” tambah Basuki seperti dikutip dari tempo.co.
Selain pembangunan jalan tol, Pemerintah juga sedang mengerjakan proyek pembangunan jalan non-tol sepanjang 2.650 kilometer dan pembangunan jembatan sepanjang 30 kilometer. Basuki menambahkan bahwa ekspor dan investasi diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Karenanya, beliau menambahkan, aktivitas ekspor dan impor perlu didukung oleh kondisi jalan yang lebih baik untuk menekan biaya logistik.
Basuki juga mengatakan proyek pembangunan infrastruktur, khususnya di Indonesia bagian timur, akan mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah. Hal ini dikarenakan mayoritas kegiatan ekonomi saat ini hanya difokuskan pada wilayah Indonesia bagian barat, dan sudah cukup lama wilayah Indonesia bagian timur tidak merasakan pembangunan infrastruktur yang baru.