Di era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini, pemahaman terhadap bisnis bukanlah hal yang eksklusif bagi korporasi raksasa saja. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau yang dalam bahasa Inggris dikenal juga sebagai SME (Small Medium-sized Enterprise), kini menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia. Untuk memahami lebih lanjut tentang keberadaan dan peranannya, mari kita telusuri secara mendalam tentang SME atau UMKM di sini.
UMKM merujuk pada perusahaan dengan skala kecil hingga menengah. Meskipun di luar negeri istilah yang lebih sering digunakan adalah SME, namun di Indonesia, ucapan yang lebih sering digunakan adalah UMKM. UMKM didefinisikan berdasarkan beberapa kriteria seperti jumlah aset, omzet, dan jumlah pekerja.
Nah untuk pembagiannya berdasarkan kriteria jumlah aset dan omset, maka Anda bisa lihat list di bawah ini sebagai referensi:
Selain berdasarkan aset dan omzet, kriteria lain yang juga diperhatikan dalam penggolongan UMKM adalah jumlah pekerja yang dimiliki. Ini penting karena jumlah pekerja mencerminkan kapasitas operasional dan skala usaha. Berikut ini adalah kriteria UMKM di Indonesia berdasarkan jumlah pekerja:
Kriteria-kriteria tersebut bukanlah angka yang kaku, melainkan dapat mengalami revisi sesuai dengan kebijakan pemerintah dan dinamika ekonomi negara.
Dalam kerangka yang lebih luas, UMKM menjadi bagian integral dari ekosistem bisnis Indonesia. Mereka tidak hanya berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi melalui produksi dan distribusi barang, tapi juga sebagai sumber inovasi dan kreativitas. UMKM mampu merespon dinamika pasar dengan cepat dan menawarkan solusi yang spesifik untuk kebutuhan lokal, menjadikannya entitas yang sangat vital dalam struktur perekonomian nasional. Untuk mempermudah Anda, di bawah ini sudah kami jabarkan beberapa poin penting mengenai signifikansi sebuah SME terhadap perekonomian negara secara satu per satu, silakan di cek selengkapnya ya.
Dalam perjalanannya, UMKM sering kali menemui berbagai hambatan, salah satunya adalah tantangan di sektor logistik. Berikut adalah beberapa tantangan logistik yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM:
Sebagai solusi, selain menggunakan software keuangan UMKM, banyak UMKM kini beralih ke layanan logistik modern yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memudahkan pengiriman mereka dan memotong pengeluaran logistik. Berdasarkan pengalaman editor kami, platform seperti Deliveree, misalnya, mampu mengatasi sejumlah tantangan di atas dengan menawarkan layanan truk on-demand, pelacakan real-time, asuransi gratis, dan manajemen rute pengiriman yang membuat prosesnya menjadi lebih efisien secara waktu dan biaya. Meskipun demikian, kerjasama antara pemerintah, penyedia layanan logistik, dan pelaku UMKM tetap diperlukan untuk mengatasi tantangan logistik secara menyeluruh, dan jika Anda berencana untuk menggunakan jasa layanan logistik, maka pastikan Anda sudah cek semua opsi yang ada terlebih dahulu sebelum memutuskan ya.
Baca juga: Logistik Truk & Keuntungannya bagi UMKM
UMKM atau SME adalah pilar utama dalam perekonomian Indonesia. Kontribusinya yang masif terhadap PDB dan lapangan pekerjaan membuat kita semakin menyadari betapa pentingnya memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai bagi pertumbuhan UMKM sehingga tidak heran banyak orang yang ingin mencari tahu cara memulai bisnis UMKM. Terlepas dari itu, salah satu cara untuk mendukung dan memfasilitasi pertumbuhan UMKM adalah melalui penyediaan layanan logistik yang efisien dan modern, yang memungkinkan UMKM untuk bersaing di kancah pasar yang semakin kompetitif.
Baca juga: Inilah Perbedaan UMKM Digital & Tradisional