Your browser does not support JavaScript!

Kementerian Menghabiskan Rp 20 Miliar untuk Subsidi Logistik dalam Mengurangi Disparitas Harga

Layanan logistik yang akan dilanjutkan sebagai proyek percontohan akan membayar biaya pengiriman barang dagangan yang melibatkan pelabuhan ke pasar dan gudang, karena biaya barang di daerah yang jauh masih tinggi karena tidak ada solusi angkutan darat, transportasi darat kementerian. kata Dirjen Budi Setiyadi, Senin. “Kami sudah menyiapkan beberapa mobil dan mengalokasikan dana Rp 20 miliar untuk mengirimkan produk dengan tarif bersubsidi,” kata Budi melalui webinar internet yang diselenggarakan perusahaan pemasaran Markplus. Hingga Senin, kementerian tersebut kini telah menghabiskan Rp 5,5 miliar dari total anggaran subsidi. Ini telah mengerahkan 31 kendaraan yang bekerja di tujuh jalur berbeda di seluruh Kabupaten Timika dan Merauke di Papua, serta Kabupaten Natuna di Kepulauan Riau. “Kami mulai menggunakan program pada Juli di Natuna dan meluas ke Timika dan Merauke pada September,” kata Budi.

Pemerintah telah berupaya untuk menurunkan harga lowongan yang tinggi dan membandel di negara tersebut dan mengurangi disparitas biaya di antara banyak pulau di negara tersebut. Harga logistik negara mencapai 23,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menunjukkan sebelumnya pada bulan September. Posisi Indonesia tentang Logistics Performance Index (LPI) 2018 Bank Dunia naik 17 peringkat menjadi 46 dari 160 negara yang disurvei.

Budi menambahkan, layanan angkutan darat juga akan berfungsi sebagai perpanjangan dari aplikasi tol laut Kementerian Perhubungan. Tol laut yang telah beroperasi sejak 2015 ini merupakan sistem angkutan yang terkenal untuk membubarkan barang kebutuhan pokok dan produk konsumen penting, termasuk gula, beras, gandum. minyak goreng dan kacang-kacangan, serta semen dan baja ke daerah-daerah nusantara yang jauh. Anggaran tersebut telah digunakan untuk memasukkan tujuh rute tambahan untuk jadwal pengiriman, sehingga seluruh jalurnya menjadi 26. Hingga pertengahan September, kementerian telah menghabiskan 40 persen dari anggaran yang dialokasikan.

Kemungkinan Keberhasilan Program Subsidi Logistik

Menurut statistik di Direktorat Perhubungan Laut Kementerian secara keseluruhan, program tersebut terbukti berhasil menekan harga barang fundamental sebesar 20% di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, dan 10% di Kabupaten Fakfak, Papua. Namun, terlepas dari pencapaian yang diklaim tersebut, harga bahan makanan pokok tetap lebih tinggi di luar provinsi seperti Kepulauan Riau dan Papua. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan selama pelatihan, pemerintah akan memusatkan sumber dayanya untuk memberikan layanan profesional dan memacu pertumbuhan di daerah terluar negara dengan memanfaatkan modal swasta untuk membiayai proyek komersial melalui rencana kemitraan publik-swasta (KPS).

“Penting bagi kita semua untuk bekerja sama dengan swasta agar pemerintah dapat menggunakan dananya untuk pengembangan daerah terluar yang tidak memiliki kapasitas [infrastruktur] yang memadai,” jelas Budi. Seperti yang dinyatakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia akan membutuhkan $ 429,7 miliar dalam investasi infrastruktur, setara dengan 6,1 persen dari PDB, antara tahun 2020 dan 2024. Namun, pihak berwenang mungkin hanya memiliki Kemampuan untuk mendanai 30 persen dari proyek mereka yang memanfaatkan APBN Pemerintah mengalami penurunan pendanaan untuk pertumbuhan infrastruktur dari APBN 2021 menjadi Rp 413,8 miliar dari Rp 423,3 miliar pada tahun 2020

Steven Widjojo

Artikel diperbarui pada March 18, 2021

Steven Widjaja memiliki gelar Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan pengalaman lebih dari 6 tahun, dia telah menghasilkan tulisan yang menyederhanakan proses logistik, sehingga lebih mudah dipahami.