Your browser does not support JavaScript!

Investasi Dorong Pertumbuhan Logistik di Indonesia

Industri Logistik di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh sebesar 15.4% pada tahun 2020. Laporan ini dilansir oleh lembaga riset dan konsultan, Frost & Sullivan.

Hal positif tersebut kemungkinan besar akan mendorong hadirnya investasi di sektor kargo dan breakbulk di Indonesia. Terlebih, otoritas terkait telah bersiap-siap untuk menghadapi kenaikan impor di sektor energi dengan memperluas produksi dalam negeri.

Menurut Frost & Sullivan, pertumbuhan di sektor ini akan didorong oleh konsumsi dalam negeri yang tinggi, perbaikan infrastruktur, serta naiknya kegiatan ekspor produk di industri manufaktur.

Peningkatan konektivitas perdagangan maritim, lonjakan bisnis e-commerce, dan integrasi perdagangan di wilayah regional juga didorong untuk memperbaiki level makro di sektor ini dan juga diharapkan mampu menciptakan peluang bagi para operator kargo di Indonesia.

Terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) di 2015 juga diharapkan dapat menciptakan lebih banyak peluang melalui investasi yang terkoordinasi di sektor infrastruktur logistik serta peningkatan produktivitas di lingkungan pelabuhan.

Data dari Frost & Sullivan menunjukkan bahwa kombinasi biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun swasta di sektor infrastruktur publik diperkirakan akan mencapai sekitar 15% dari produk domestik bruto (PDB) Nasional. Industri manufaktur dianggap sebagai motor dari pertumbuhan ini dengan angka kenaikan tahunan sebesar 6.4% pada 2016. Dalam waktu dekat, layanan kargo udara, pergudangan, dan e-commerce diharapkan juga dapat mengalami pertumbuhan yang kuat di tahun ini.

Artikel diperbarui pada March 15, 2018