Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggalakkan inovasi dan kolaborasi di bidang e-commerce dan logistik untuk mendongkrak perekonomian pedesaan, seperti penjual online di pulau-pulau terluar, misalnya, bisa berjualan melalui etalase atau marketplace online milik sendiri.
“Hal ini dapat membantu perdesaan mengatasi tantangan jarak, kepadatan penduduk yang rendah, dan daya beli yang terbatas,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Doddy Setiadi saat diskusi “Peluang Pos di Pedesaan dalam Digital e-Commerce” di Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab.
Pedagang terpaksa menutup bisnis mereka dan beralih ke penjualan online karena wabah virus corona. Secara bersamaan, semakin banyak konsumen yang membeli bahan makanan melalui situs e-commerce.
Baca juga: Investasi Logistik Mengalir Deras di E-commerce Intra-Asia
Sejak wabah COVID-19, Indonesia telah menambah 21 juta konsumen digital. Menurut Kominfo, 72% di antaranya berasal dari pedesaan.
“Grafik ini menggambarkan peningkatan penetrasi e-commerce di pasar terbesar Indonesia. Ekspansi ini siap memberikan nilai tambah di era digital dan berkontribusi pada terwujudnya e-commerce yang lebih inklusif” kata Setiadi dalam siaran pers yang diterima ANTARA. Jakarta pada hari Minggu.
Popularitas e-commerce telah meningkatkan permintaan akan layanan logistik yang dapat diandalkan. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mengintegrasikan infrastruktur pos logistik Indonesia dalam skala nasional untuk menjangkau tempat-tempat yang selama ini tidak terjangkau dan untuk menutup kesenjangan infrastruktur antara pedesaan dan perkotaan, jelasnya.
“Tren e-commerce akan berkembang pesat jika barang yang dijual secara online dapat dikirimkan ke pelanggan dengan biaya yang wajar dan dalam jumlah waktu yang dapat diterima. Sementara itu, rute logistik pos memungkinkan vendor internet di lokasi pedesaan untuk memberikan pengiriman ke seluruh dunia dalam jarak dekat” kata Setiadi.
Baca juga: Kesuksesan Logistik E-Commerce dan Kontribusi Penjualan
Kolaborasi antara e-commerce dan layanan logistik merupakan salah satu strategi untuk menumbuhkan bisnis e-commerce dan memperluas prospek bagi masyarakat. Aliansi ini akan berkontribusi pada peningkatan infrastruktur logistik, penguatan layanan point-to-point, dan perluasan pengiriman last-mile.
Setelah kemitraan terbentuk, layanan logistik akan membantu perusahaan pedesaan dalam menjangkau klien global.
“Jaringan logistik pos dapat berhasil bertindak sebagai penyeimbang dengan memungkinkan perusahaan pedesaan untuk menghubungi pasar dan pelanggan di seluruh dunia, sementara juga mengatasi masalah keterpaduan dan infrastruktur,” katanya.
Penyedia pos dan logistik memainkan peran penting dalam pengiriman jarak jauh, baik di dalam maupun antar negara.
“Penyedia jasa pos dan logistik membantu pedagang kecil online di pedesaan dalam menjangkau pelanggannya,” jelas Setiadi.
Adanya infrastruktur dan platform digital memungkinkan warga pedesaan untuk mempromosikan barang-barang mereka secara online. Penjual dapat tetap berada di desa sambil mempertahankan kontak dengan klien yang tinggal di bagian lain negara dan di seluruh dunia.
Baca juga: Cek Tarif Si Cepat, Indah Logistics, & Deliveree New