Biaya logistik Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan negara lain. Deputi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPIP) Wahyu Utomo mengatakan, 72 persen biaya logistik terserap di sektor transportasi.
Mengutip data dari Logistic Report Index 2016 milik Bank Dunia, Indonesia berada di peringkat ke 63 dari 160 negara terkait dengan biaya logistik.
Laporan tersebut diukur dari beberapa aspek seperti tingkat efisiensi, kualitas infrastruktur, dan layanan logistik. Di ASEAN sendiri, Indonesia menempati peringkat keempat di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Wahyu menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya biaya transportasi di Indonesia.
Pertama, banyak sopir-sopir truk yang yang mengangkut muatan dari Jawa ke luar Jawa kembali dengan muatan yang kosong. Sementara, ongkos menggunakan truk lebih mahal dibandingkan dengan kereta api, kapal laut, ataupun pesawat terbang.
Ia menyarankan agar pemerintah meningkatkan program tol laut untuk meningkatkan konektivitas antara pulau Jawa dengan daerah lain.
“Integrasi transportasi dengan zona ekonomi khusus perlu diterapkan karena berpotensi untuk memangkas biaya logistik,” tutupnya.