Your browser does not support JavaScript!

IKEA Naikkan Harga Karena Masalah Rantai Pasokan

IKEA Naikkan Harga Karena Masalah Rantai Pasokan

IKEA, bisnis furnitur Swedia, telah mengakui memiliki masalah rantai pasokan.

Masalah Rantai Pasokan IKEA

Menurut perusahaan, meningkatnya biaya transportasi dan bahan baku mendorong pengeluaran secara keseluruhan.

Baca juga: Digital Memungkinkan Perusahaan untuk Terus Menganalisis Risiko

Ingka Group melakukan investasi “substansial” dalam operasi ritel fisik dan online yang berpusat pada pemenuhan harapan yang berubah untuk membantu konsumennya menyesuaikan diri dengan kondisi dunia saat ini, dengan bekerja dari rumah menjadi norma.

Tolga ncü, Manajer Operasi Ritel di IKEA Retail di Ingka Group, mengatakan tentang peningkatan biaya perusahaan sebagai akibat dari kendala rantai pasokan yang berkelanjutan, “Sayangnya, sekarang, untuk pertama kalinya sejak biaya yang lebih tinggi mulai mempengaruhi ekonomi global, kami telah untuk memberikan sebagian dari peningkatan biaya tersebut kepada pelanggan kami.”

Harga diperkirakan akan naik di seluruh pasar Grup Ingka, yang mencerminkan perubahan kondisi ekonomi yang mempengaruhi semua industri.

Baca juga: Hanya 8% Perusahaan di Dunia yang Telah Capai Kematangan Digital

Kenaikan rata-rata Ingka Group kira-kira 9% secara global, dengan variasi di antara geografi dan jangkauan perusahaan, untuk mencerminkan “tekanan inflasi lokal,” seperti keterbatasan rantai pasokan.

“Kami mengambil keputusan yang menyakitkan ini sekarang untuk menjamin bahwa kami dapat memenuhi tujuan kami untuk meningkatkan kualitas hidup banyak orang sambil juga menjaga daya saing dan ketahanan perusahaan kami,” kata ncü.

Namun, perusahaan berencana untuk meningkatkan standar pengirimannya dengan menurunkan waktu tunggu dan, yang lebih kritis, dengan mengarahkan lebih banyak pemenuhan melalui toko kotak biru daripada pusat distribusi pelanggan secara eksklusif.

Kesimpulan

IKEA telah berjanji untuk menjadi sadar iklim pada tahun 2030, dan Ingka Group telah berjanji untuk menginvestasikan tambahan €4 miliar dalam energi terbarukan selama beberapa tahun ke depan, di atas €2,5 miliar yang telah diinvestasikan selama dekade terakhir.

Baca juga: Daftar Perusahaan Logistics Di Indonesia Untuk Cargo Darat

Andi Saputra

Artikel diperbarui pada January 05, 2022

Andi Saputra adalah Analis Rantai Pasokan dengan gelar Ekonomi dari Universitas Airlangga. Dengan pengalaman 15 tahun dalam menganalisis dan mengoptimalkan operasi rantai pasokan, Andi telah memimpin proyek-proyek yang menghasilkan peningkatan efisiensi dan penghematan biaya. Ia dikenal karena pendekatannya yang berbasis data dan wawasan strategisnya di bidang logistik.