Your browser does not support JavaScript!

Ledakan industri e-commerce di ASEAN mendorong kebutuhan akan jasa logistik

Perusahaan logistik milik Alibaba, Cainiao Smart Logistics Network, dilaporkan telah mengirim 100 juta paket pada pagelaran “Singles Day Global Shopping Festival” dalam kurun 2,6 hari saja. Hal ini menunjukkan bahwa raksasa e-commerce tersebut jauh berada di atas perusahaan-perusahaan logistik di Asia Tenggara yang memiliki kendala terkait dengan infrastruktur.

Cainiao berhasil memproses 5 juta paket di Bea Cukai selama kurang dari 5 jam dan mampu memecahkan rekor dengan sukses menangani 416 juta paket domestik dalam satu hari. Sedangkan perusahaan-perusahaan logistik di Asia Tenggara belum mampu menyamai pencapaian tersebut setidaknya dalam aspek skala, jaringan, maupun inovasi.

Dengan populasi lebih dari 650 juta jiwa, kondisi perekonomian di ASEAN diprediksi terus meningkat. Jumlah populasi masyarakat kelas menengah – atas di ASEAN terus meningkat dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi ASEAN. Dengan lebih dari 11 pasar dinamis di berbagai sektor, ASEAN tumbuh menjadi kekuatan ekonomi dunia terbaru.

Perusahaan riset, Nielsen, memprediksi bahwa populasi masyarakat kelas menengah – atas di ASEAN akan menyentuh angka 400 juta jiwa di 2020, hampir dua kali lipat jumlahnya dibandingkan dengan angka pada tahun 2012. Menurut data International Monetary Found (IMF), jumlah Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara anggota ASEAN di 2017 berjumlah 2,8 Triliun US$. Pada penghujung 2018, angka tersebut diproyeksikan naik ke angka 2,97 Triliun US$.

Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di Asia Tenggara didukung oleh meningkatnya jumlah konsumen dari berbagai negara di ASEAN yang terkoneksi pada internet. Di 2018, angka penggunaan internet di Asia Tenggara menyentuh angka 58%. Dan dengan tambahan 3,5 juta pengguna online baru setiap bulannya, perilaku konsumen pun berubah cukup cepat. Hal inilah yang memicu ledakan industri e-commerce di Asia Tenggara.

John

Artikel diperbarui pada May 08, 2020